AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
A.
FUNGSI
BISNIS DALAM SIKLUS SERTA DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT
B.
BAGAIMANA
E-COMMERCE MEMPENGARUHI MANAJEMEN PERSEDIAAN
C.
BAGIAN
AUDIT PERSEDIAAN
Audit
siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas yang berbeda
dalam aktivitas yang berbeda dalam siklus:
1.
Mengakuisisi dan
mencatat bahan baku, tenaga kerja dan overhead.
2.
Mentransfer
secara internal aktiva dan biaya.
3.
Mengirimkan
barang dan mencatat pendapatan serta biaya.
4.
Mengamati
persediaan secara fisik.
5.
Menetapkan harga
dan mengkompilasi persediaan.
Mengakuisisi dan mencatat Bahan Baku, Tenaga Kerja,
dan Overhead
Bagian audit ini meliputi tiga fungsi utama dalam
gambar 21-2. Hal tersebut mencakup pemprosesan pesanan pembelian, penerimaan
bahan baku, dan penyimpanan bahan baku. Auditor akan memahami pengendalian
internal terhadap ketiga fungsi tersebut dan kemudian melaksanakan pengujian
pengendalian serta pengujian substantive atas transaksi baik dalam siklus
akuisisi dan pembayaran maupun siklus penggajian dan personalia. Pengujian
harus memenuhi tujuan auditor bahwa pengendalian yang mempengaruhi akuisisi
bahan baku dan biaya manufaktur telah beroperasi secara efektif.
Gambar 21-2
Fungsi-fungsi dalam Siklus Persediaan dan Pergudangan
Mengirimkan Barang dan Mencatat Pendapatan serta Biaya
Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupakan
fungsi terakhir yang diperlihatkan pada gambar 21-2. Karena fungsi tersebut
merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan, auditor harus memahami dan
menguji pengendalian internal terhadap pencatatan pengiriman sebagai bagian
dari audit siklus tersebut, termasuk prosedur untuk memverifikasi keakuratan
pengkreditan ke persediaan yang dicatat dalam file induk persediaan perpetual.
Mengamati Persediaan Secara Fisik
Pemeriksaan fisik merupakan jenis bukti yang penting
yang digunakan untuk memverifikasi keberadaan dan perhitungan persediaan.
Pentingnya mengamati persediaan secara fisik, terutama jika persediaan tersebut
bersifat material dalam laporan keuangan. Pentingnya mengamati persediaan
secara fisik terutama jika persediaan tersebut bersifat material dalam laporan
keuangan.
Menetapkan Harga dan Mengkompilasi Persediaan
Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus
diuji guna menentukan apakah klien telah mengikuti secara benar metode
persediaan yang sesuai baik dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum
maupun konsisten dengan tahun sebelumnya. Selain itu auditor harus melaksanakan pengujian kompilasi persediaan (inventory compilation tests) , yang merupakan pengujian untuk
memverifikasi apakah perhitungan fisik telah diiktisarkan secara benar.
Gambar 21-3 mengiktisarkan lima bagian audit siklus
persediaan dan pergudangan. Karena keterkaitan antara siklus persediaan dan
pergudangan dengan siklus yang lainnya, beberapa bagian audit persediaan akan
lebih efisien jika diuji dengan pengujian audit antar siklus lainnya.
Auditor menguji akuisisi dan pencatatan bahan baku,
tenaga kerja serta overhead sebagai bagian dari siklus audit atas siklus
akuisisi dan pembayaran serta penggajian dan personalia.
Gambar 21-3
Audit Persediaan
Audit Persediaan
D. AUDIT
AKUNTANSI BIAYA
Pengendalian
Akuntansi Biaya
Merupakan pengendalian yang berhubungan dengan
pemprosesan yang memepengaruhi persediaan fisik dan penelusuran biaya terkait
dari saat bahan baku diminta hingga produk selesai dibuat dan ditransfer ke
penyimpanan. Pengendalian dibagi kedalam dua kategori luas:
1.
Pengendalian
fisik terhadap bahan baku, barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.
2.
Pengendalian
terhadap biaya terkait.
Hampi r semua perusahaan memerlukan pengendalian fisik
terhadap aktivanya untuk mencegah kerugian terhadap penyalahgunaan dan
pencurian. Untuk melindungi aktiva
perusahaan memisahkan secara fisik dan membatasi akses.
Pengendalian internal yang memadai yang
mengintegrasikan catatan produksi dan akuntansi guna menyajikan biaya yang
akurat bagi semua produk juga merupakan hal penting untuk membantu manajemen
menetapkan harga barang jadi.
Pengujian
Akuntansi Biaya
Gambar 21-4 menunjukkan metodologi yang harus diikuti
auditor ketika memutuskan pengujian mana yang yang akan dilaksanakan. Auditor
sangat memperhatikan empat aspek berikut:
1.
Pengendalian
fisik terhadap persediaan
2.
Dokumen dan
catatan untuk mentransfer persediaan
3.
File induk persediaan
perpetual
4.
Catatan biaya
per unit
Gambar 21-4
Metodologi
untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan pengujian Substantif atas Transaksi
bagi Akuntansi Biaya
Pengendalian
fisik. Auditor dapat memeriksa area penyimpanan bahan baku untuk menentukan
apakah persediaan sudah dilindungi dari pencurian dan penyalahgunaan dengan
menggunakan kunci atau ukuran keamanan lainnya.
Dokumen dan
Catatan untuk mentransfer Persediaan. Pertama
auditor harus memahami pengendalian internal klien untuk mencatat transfer
sebelum dapat melakukan pengujian yang relevan. Setelah itu melaksanakan
pengujian substantive atas transaksi dengan memeriksa dokumen serta catatan
untuk menguji tujuan keterjadian dari ruang penyimpanan bahan baku ke lini
perakitan manufaktur. auditor dapat membandingkan catatan produksi
yang telah lengkap dengan file induk persediaan perpetual untuk memastikan
semua barang yand diproduksi telah dikirim secara fisik ke ruang penyimpanan
barang jadi.
File Induk
persediaan Perpetual. Reliabilitas
file induk perediaan perpetual mempengaruhi penetapan waktu dan lingkup
pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor. Jika file induk persediaan perpetual
sudaha akurat auditor dapat menguji persediaan fisik sebelum tanggal neraca.
Catatan
Biaya per Unit. Ketika menguji
catatan biaya persediaan, pertama auditor harus memahami pengendalian internal
dalam sistem akuntansi biaya. Catatan akuntansi tiga siklus lainnya: akuisisi
dan pembayaran, penggajian dan personalia, serta penjualan dan penagihan.
Setelah memahami pengendalian internal, auditor menguji catatan akuntansi biaya
sebagai pengujian dari akuisisi, penggajian, dan penjualan untuk menghindari
menguji catatan lebih dari satu kali dan untuk meningkatkan efisiensi audit.
E. PROSEDUR
ANALITIS
Merupakan hal yang penting dalam mengaudit persediaan
dan pergudangan.selain melaksanakan prosedur analitis yang memeriksa saldo akun
persediaan dan laporan keuangan lain, auditor juga menggunakan informasi
nonkeuangan untuk menilai kelayakan saldo yang berkaitan dengan persediaan.
F.
METODOLOGI
UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO
G.
OBSERVASI
FISIK PERSEDIAAN
Titik
yang paling penting pada persyaratan SAS 1 adalah perbedaan antara siapa yang
mengamati perhitungan persediaan fisik dan siapa yang bertanggung jawab
melakukan perhitungan. SAS 1 (AU 331) sekarang harus mengharuskan auditor untuk
menerima efektivitas metode perhitungan persedian klien dan ketergantungan yang
dapat mereka tempatkan pada representasi klien mengenai kunantutats serta
kondisi fisik persediaan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, auditor harus:
1. Hadir
pada saat klien menghitung persediaannya untuk menentukan saldo akhir tahun,
2. Mengamati
prosedur perhitungan klien,
3. Mengajukan
pertanyaan kepada personil klien mengenai prosedur perhitungannya,
4. Melakukan
pengujian atas perhitungan fisik independen mereka sendiri.
a.
Pengendalian
Terhadap Perhitungan Fisik
Pengendalian yang memadai terhadap
perhitungan fisik persediaan klien meliputi instruksi klien yang benar untuk
melakukan perhitungan fisik, supervisi oleh personil perusahan yang bertanggung
jawab, verifikasi internal yang independen atas perhitungan yang dilakukan oleh
personil klien lainnya, rekonsiliasi independen antara perhitungan fisik dengan
file induk persediaan perpetual, dan pengendalian klien yang memadai terhadap
lembar perhitungan atau tag yang digunakan untuk mencatat perhitungan
persediaan. Auditor harus memahami harus memahami pengendalian atas perhitungan
persediaan fisik klien sebelum perhitungan persediaan dimulai.
b.
Keputusan
Audit
Keputusan auditor dalam observasi fisik
persediaan meliputi memilih prosedur audit, memutuskan waktu prosedur,
menentukan ukuran sampel, dan memilih item-item yang akan diuji. Pembahasannya:
1)
Penetapan
waktu
Auditor memutuskan
apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir tahun terutama atas
dasar keakuratan file induk persediaan perpetual.
2)
Ukuran
sampel
Jumlah item persediaan
harus dihitung auditor sulit dirinci karena auditor berfokus pada mengamati
prosedur klien dan bukan pada memilih item yang akan diuji.
3)
Pemilihan
item
Ketika mengamati klien
yang menghitung persediaan, auditor harus berhati-hati untuk:
a) Mengamati
perhitungan item-item yang paling signifikan dan sampel representatif dari item
persediaan yang umum,
b) Menyelidiki
item yang mungkin telah using atau rusak,
c) Membahas
dengan manajemen menyangkut alas an mengeluarkan item yang material.
c. Pengujian Observasi Fisik
Tabel 1.1
Tujuan
Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Pengujian atas Rincian Saldo untuk
Observasi Persediaan Fisik
Tujuan Audit yang Berkaitan
Dengan Saldo Prosedur Observasi Persediaan yang Umum Komentar
Persediaan
yang dicatat Memilih
sampel acak nomor tag dan Tujuannya
adalah untuk mengungkapkan
Pada tag memang ada
mengidentifikasi tag dengan nomor yang pencantuman item yang tidak ada
(eksistensi) dilampirkan pada persediaan aktual. sebagai persediaan.
Mengamati
apakah terjadi pergerakan
Persediaan selama perhitungan.
Persediaan
yang ada dihitung Memeriksa
persediaan untuk memastikan Perhatian
khusus harus diarahkan pada
dan diberi tag, dan tag bahwa persediaan telah diberi tag. penghilangan bagian persediaan yang
diperhitungkan untuk
Mengamati apakah terjadi pergerakan besar.
memastikan tidak ada
persediaan selama perhitungan.
yang hilang Menyelidiki
persediaan di lokasi lainnya.
(kelengkapan) Memperhitungkan semua tag
yang digunakan Pengujian ini
harus dilakukan pada
dan tidak digunakan untuk memastikan tidak
penyelesaian perhitungan fisik.
ada yang hilang atau dihilangkan secara
sengaja.
Mencatat
nomor tag yang digunakan dan tidak Pengujian
ini harus dilakukan pada
digunakan untuk tindak lanjut berikutnya. penyelesaian perhitungan fisik.
Persediaan
dihitung Menghitung
ulang perhitungan klien untuk Pencatatan
perhitungan klien dalam file
Secara akurat memastikan perhitungan yang dicatat pada audit pada lembar perhitungan persediaan
(keakuratan) pada tag sudah akurat (juga mengecek dilakukan karena dua alasan: untuk
deskripsi dan unit perhitungan, seperti
lusin memperoleh alas an dokumentasi bahwa
atau gross). pemeriksaan fisik yang memadai telah
Membandingkan
perhitungan fisik dengan file dilakukan,dan untuk menguji kemungkinan
induk persediaan perpetual. bahwa klien mengubah perhitungan yang
Mencatat
perhitungan klien untuk pengujian tercatat setelah auditor meninggalkan
premis.
selanjutnya.
Persediaan
diklarifikasikan Memeriksa
deskripsi persediaan pada tag dan Pengujian
tersebut akan dilakukan sebagai
Dengan benar pada tag membandingkannya dengan persediaan bagian dari prosedur pertama dalam
(klarifikasi) dengan persediaan aktual bahan baku, tujuan keakuratan.
barang dalam proses, dan barang jadi.
Mengevaluasi
apakah presentase penyelesaian
yang dicatat pada tag untuk barang dalam
proses sudah layak.
Informasi
diperoleh untuk Mencatat
dalam file audit untuk tindak lanjut Memperoleh
informasi pisah batas yang tepat
memastikan penjualan
berikutnya atas nomor dokumen pengiriman untuk penjualan
akuisisi merupakan bagian
dan pembelian persediaan terakhir yang digunakan pada akhir tahun. penting dari observasi persediaan.
dicatat pada periode yang Memastikan persediaan
untuk item-item di atas
benar dikecualikan
dari perhitungan fisik.
(pisah batas) Mereview
area pengiriman untuk persediaan yang
dipisahkan dari pengiriman tetapi belum
diperhitungkan.
Mencatat
dalam file audit untuk tindak lanjut
berikutnya atas nomor laporan pengiriman
terakhir yang digunakan pada akhir tahun.
Memastikan
persediaan untuk item-item di atas
dilibatkan dalam perhitungan fisik.
Mereview
area penerimaan untuk persediaan yang
Harus dilibatkan dalam perhitungan fisik.
Persediaan yang usang
Menguji
persediaan yang using dengan menanyakan
dan tidak dapat digunakan karyawan pabrik dan manajemen serta
mewaspadai
dikecualikan atau dicatat item yang rusak, berkarat atau ditutupi
debu, atau
(nilai realisasi) berlokasi di tempat yang layak.
Klien memiliki hak
atas Menanyakan
tentang konsinyasi atau persediaan
persediaan yang dicatat pelanggan yang dicantumkan dalam premis
klien.
pada tag Mewaspadai
akan persediaan yang dipisahkan atau
(hak)
diberi tanda khusus sebagai indikasi
kepemilikan.
|
H.
AUDIT
PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI
Auditor
harus memverifikasi bahwa perhitungan fisik atau kuantitas catatan perpetual
sudah diberi harga dan dikompilasi dengan benar. Pengujian harga persediaan (inventory
price test) mencakup semua pengujian atas harga per unit klien untuk menentukan
apakah hal itu sudah benar. Pengujian kompilasi persediaan termasuk menguji
ikhtisar perhitungan persediaan klien, menghitung kembali harga dikalikan
dengan kuantitas, menfooting ihktisar persediaan dan menelusuri total ke buku
besar umum.
Untuk
mencegah mencantumkan atau menyatakan terlalu tinggi nilai persediaan yang usang klien harus
,meriview secara formal dan melaporkan item persediaan yang usang, bergerak lambat,
rusak dan dinyatakan terlalu tinggi. Klien
memerlukan pengendalian internal atas kompilasi persediaan untuk
memastikan bahwa perhitungan fisik telah di ikhtisarkan dengan benar, di beri
harga pada jumlah yang sama seperti catatan per unit dikalikan dan ditotalkan
dengan benar, serta dicantumkan dalam file induk persediaan perpetual dan akun
persediaan dibuku besar umum terkait pada jumlah yang tepat.
Dalam
melakukan pengujian penilaian persediaan auditor menghadapi tiga masalah.
Pertama, metode nya harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berterima umum. Kedua, penerapan metodenya harus konsisten dari tahun ke tahun.
Ketiga, biaya persediaan versus nilai
pasar harus dipertimbangkan.
Penetapan harga
persediaan yang dibeli, jenis utama persediaan
yang termasuk dalam kategori ini adalah bahan baku, suku cadang yang dibeli,
dan perlengkapan. Sebagai langkah pertama dalam memverifikasi penilaian
persediaan yang dibeli, auditor harus menentukan apakah klien menggunakan
metode LIFO,FIFO,rata rata tertimbang
atau beberapa metode penilaian lainnya. Sebagai contoh auditor harus
menemukan apakah ongkos angkut, penyimpanan, diskon, serta biaya lainnya akan
dilibatkan dan auditor harus membandingkan temuan itu dengan tahun sebelumnya
untuk memastikan bahwa biaya ditentukan secara konsisten. Dalam memilih item
persediaan spesifik demi penetapan harga auditor harus berfokus pada nilai uang
yang lebih besar dan pada produk yang
harga nya sangat fluktuasi.
Penetapan harga
persediaan yang dibuat, pada penetapan harga
barang dalam proses dan barang jadi auditor harus mempertimbangkan biaya bahan
baku, tenaga kerja langsung, dan overhead manufaktur. Keharusan untuk
memverifikasi setiap hal tersebut membuat audit atas persediaan barang dalam
proses dan barang jadi menjadi lebih kompleks ketimbang audit atas persediaan
yang dibeli. Akan tetapi beberapa pertimbangan yang diterapkan pada audit atas
persediaan yang dibeli masih dapat digunakan, seperti pemilihan item yang
diuji, pengujian apakah biaya atau nilai pasar yang lebih rendah dan
pengevaluasian kemungkinan keusangan.
Harga pokok atau harga
pasar, dalam menetapkan harga persediaan
auditor harus mempertimbangkan apakah biaya penggantian atau nilai realisasi
bersih yang lebih rendah dari biaya historis. Untuk barang jadi dan bahan baku
yang dibeli, auditor dapat menguji biaya penggantian dengan memeriksa faktur
vndor periode selanjutnya atau faktur saat ini jika tidak ada pembelian yang
dilakukan atas item persediaan setelah akhir tahun. Semua biaya manufaktur harus
dipertimbangkan ketika mengevaluasi nilai realisasi barang dalam proses dan
barang jadi untuk persediaan yang akan dibuat.
I.
INTEGRASI
PENGUJIAN
Pengujian siklus
akuisisi dan pembayaran, ketika memverifikasi
akuisisi persediaan sebagai bagian dari pengujian siklus akuisisi dan
pembayaran, auditor juga memperoleh bukti mengenai keakuratan bahan baku yang
diperoleh dan semua biaya overhead manufaktur yang dikeluarkan kecuali tenaga
kerja. Biaya akuisisi tersebut mengalir secara langsung ke harga pokok
penjualan atau menjadi bagian terbesar dari persediaan akhir bahan baku, barang
dalam proses, barang jadi.
Pengujian siklus
penggajian dan personalia, ketika auditor
memverifikasi biaya tenaga kerja kondisi yang sama juga berlaku seperti untuk
akuisisi. Dalam sebagian besar kasus, catatan akuntansi biaya untuk biaya
tenaga kerja langsung dan tidak langsung dapat diuji sebagai bagian dari audit
siklus penggajian dan personalia.
Pengujian siklus
penjualan dan penagihan, hubungan antara siklus
penjualan dan penagihan serta siklus persediaan dan pergudangan tidak seerat
seperti dua siklus yang baru saja kita bahas. Akan tetapi sebagian besar
pengujian audit atas penyimpanan barang jadi serta pengiriman dan pencatatan
penjualan dapat dilakukan ketika siklus penjualan dan penagihan diuji.
Pengujian akuntansi
biaya, pengujian atas catatan akuntansi biaya
merupakan sarana untuk memverifikasi
pengendalian yang memperngaruhi persediaan karena auditor tidak memverifikasi
sebagai bagian dari pengujian atas ketiga siklus sebelumnya.
Persediaan fisik,
penetapan harga dan kompilasi, sama pentingnya bagi
audit persediaan karena salah saji dalam salah satu aktivitas dapat menyebabkan persediaan dan harga pokok
penjualan disalahsajikan.
0 Response to "AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN"
Post a Comment