C. KONFIRMASI PIUTANG USAHA


A.     KONFIRMASI PIUTANG USAHA


Adalah konsep yang terus berulang dalam pembahasan kita mengenai perancangan pengujian atas rincian saldo piutang usaha. Intinya lebih menekankan pada konfirmasi itu disini, seolah-olah sebagai bukti yang bisa diandalkan. Tujuannya adalah untuk memenuhi tujuan eksistensi, keakuratan, serta pisah batas.
Standar auditing mengharuskan konfirmasi piutang usaha dalam situasi yang normal. SAS 67 (AU 330) menyediakan 3 pengecualian terhadap keharusan menggunakan konfirmasi :
1.              Piutang usaha tidak material. Hal ini sudah umum bagi perusahaan  tertentu seperti toko diskon yang terutama melakukan penjualan secara tunai atau dengan kartu kredit.
2.              Auditor mempertimbangkan konfirmasi bukti yang tidak efektif karena tingkat responsnya kemungkinan tidak akan memadai atau tidak dapat diandalkan.
3.              Gabungan tingkat risiko inheren dan resiko pengendalian rendah dan bukti substantif lainnya dapat diakumulasi untuk menyediakan bukti yang mencukupi.
Dalam melakukan prosedur konfirmasi, pertama auditor harus memutuskan jenis konfirmasi yang akan digunakan.
1. Konfirmasi positif, adalah komunikasi dengan debitor yang meminta pihak penerima untuk mengkonfirmasi secara langsung apakah saldo yang dinyatakan pada permintaan konfirmasi itu benar atau salah.
2. Formulir konfirmasi yang kosong adalah jenis konfirmasi positif yang tidak menyatakan jumlah pada konfirmasi tetapi meminta penerimanya untuk mengisi saldo atau melengkapi informasi lainnya.
3. Konfirmasi faktur adalah jenis konfirmasi positif lainnya dimana setiap faktur akan dikonfirmasi,dan bukan saldo piutang usaha pelanggan secara keseluruhan.
4. Konfirmasi negatif juga ditujukan kepada debitor tetapi hanya akan meminta respons jika debitor tidak setuju dengan jumlah yang dinyatakan.
Penentuan jenis konfirmasi mana yang akan digunakan berada ditangan auditor, dan harus berdasarkan fakta dalam audit. SAS 67 menyatakan bahwa penggunaan konfirmasi negatif hanya diterima jika seluruh situasi  berikut tersedia :
1. Piutang usaha tercipta dari jumlah  besar akun-akun yang kecil.
2. Penilaian risiko pengendalian dan risiko inheren gabungan adalah rendah
3. Tidak ada alasan untuk percaya bahwa penerima konfirmasi tidak mungkin memberikan pertimbangannya.
Konfirmasi negatif sering kali digunakan untuk mengaudit rumah sakit, toko ritel, bank dan industri lainnya dimana piutang berasal dari masyarakat umu. Bukti yang paling dapat diandalkan dari konfirmasi baru akan diperoleh jika konfirmasi itu dikirim sedekat mungkin  dengan tanggal nercaca. Hal ini akan memungkinkan auditor untuk menguji secara langsung saldo piutang usaha pada laporan keuangan tanpa harus membuat kesimpulan apapun mengenai transaksi yang terjadi antara tanggal konfirmasi dengan tanggal neraca. Akan tetapi sebagai cara untuk menyelesaikan audit secara tepat waktu, auditor juga perlu mengkonfirmasi pada tanggal inherim.

Ukuran sampel
Faktor utama yang mempengaruhi ukuran sampel untuk mengkonfirmasi piutang usaha berada dalam beberapa kategori dan mencakup hal-hal berikut:
1. Salah saji yang ditoleransi
2. Risiko inheren ( ukuran relatif total piutang usaha, jumlah akun, hasil tahun sebelum nya dan salah saji yang diterapkan )
3. Risiko pengendalian
4. Risiko deteksi yang dicapai dari pengujian substantif lainnya (luas dan hasil pengujian substantif atas transaksi, prosedur analitis  dan pengujian yang terinci lainnya)
5. Jenis konfirmasi negatif (biasanya memerlukan sampel)
Pemilihan item untuk pengujian, akan diperlukan beberapa jenis stratifikasi pada sebagian besar konfirmasi .dalam suatu pendekatan umum stratifikasi untuk memilih saldo yang akan dikonfirmasi, auditor mempertimbangkan baik nilai dolar setiap piutang maupun lamanya piutang yang beredar.
Penerimaan kas selanjutnya, bukti penerimaan kas selanjutnya pada tanggal konfirmasi meliputi pemeriksaan remittance advice,ayat jurnal dalam catatan penerimaan kas, atau mungkin kredit selanjutnya dalam file induk piutang usaha. Salinan faktur penjualan, hal ini bermanfaat dalam memverifikasi penerbitan faktur penjualan aktual  dan tanggal penagihan actual. Dokumen pengiriman, hal ini penting dalam menentukan apakah pengiriman telah benar-benar dilakukan dan sebagai pengujian pisah batas. Korespondensi dengan klien, biasanya auditor tidak perlu mereview  korespondensi sebagai bagian dari prosedur alternatif,tetapi korespondensi dapat digunakan untuk mengungkapkan piutang yang diperselisihkan dan yang meragukan yang tidak terungkap oleh cara lainnya. Barang yang telah dikembalikan, kelalaian klien untuk mencatat memo kredit dapat diakibatkan oleh perbedaan waktu atau pencatatan retur dan pengurangan penjualan yang tidak tepat. Kesalahan klerikal dan jumlah yang diperdebatkan, jenis perbedaan yang paling mungkin dilaporkan dalam catatan klien adalah jika pelanggan menyatakan bahwa ada kesalahan harga yang dikenakan untuk barang,barang rusak ,kuantitas barang yang belum diterima dan sebagainya.

B.     Mengembangkan Pengujian Program audit yang terinci
Untuk mengilustrasikan pengembangan prosedur program audit untuk pengujian yang terinci dalam siklus penjualan dan penagihan, kita akan menggunakan Hillsburg Hardware Co.
Auditor senior, menyiapkan kertas kerja perencanaan bukti yang disajikan pada gambar 16-7 sebagai alat bantu untuk membantunya memutuskan luas pengujian atas rincian saldo yang direncanakan. Sumber setiap baris adalah sebagai berikut:
·         Salah saji yang dapat ditoleransi.
·         Risiko audit yang dapat diterima.
·         Risiko inheren.
·         Risiko pengendalian.
·         Hasil pengujian subtantif atas transaksi.
·         Prosedur analitis.
·         Risiko deteksi yang direncanakan.


Gambar 16-7
Kertas Kerja Perencanaan Bukti untuk Memutuskan Pengujian atas Rincian Saldo Hillsburg Hardware Co. Piutang Usaha


Tabel 16-4

Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Program Audit untuk Hillsburg Hardware Co. Siklus Penjualan dan Penagihan (Format Rancangan)


Tabel 16-5
Program Audit pengujian atas Rincian saldo Untuk Hillsburg Co. Siklus Penjualan dan Penagihan (Format Kinerja)
1.      Mereview neaca saldo piutang usaha untuk piutang yang berjumlah besar dan tidak biasa
2.      Menghitung prosedur analitis yang ditunjukkan dalam skedul audit yang dikompensasi ke depan.
3.      Mereview piutang yang tercantum pada Aged Trial Balance menyangkut wewel dan piutang dengan pihak terkait
4.      Menanyai manajemen apakah ada pihak terkait , wesel atau piutang jangka panjang yang dimasukkan dalam neraca saldo.
5.      Mereview notulen rapat dewan direksi dan menyai manajeman untuk menentukan apakah ada piutang yang digadaikan
6.      Menelusuri 10 akun dari neraca saldo ke file indul piutang usaha untuk melihat umur piutang dan saldonya
7.      Memfoot 2 halaman neraca saldo untuk melihat umur kolom piutang
8.      Menelusuri saldo ke buku beasr umum
9.      Menelusuri lima piutang dari file induk piutang usaha ke aged trial balanced
10.  Mengkonfirmasi piutang usaha
11.  Melakukan prosedur alternatifuntuk semua konfirmasi yang tidak dikembaliakan
12.  Membahas dengan manager kredit tentang kemungkinana penagihan piutang yanag sudah lama
13.  Mengevaluasi apakah peyisihan apakah sudah memadai setelah melakukan prosedur audit
14.  Memilih 20 transakasi penjualan dari jurnal penjualan tahun berjalan
15.  Mereview retur dan pengurangan penjualan yang besar sebelum dan setelah tanggal neraca untuk menentukan apakah telah dicatat dalam periode yang benar.



Precious life student of Telkom Institut of Manajemen 2010

0 Response to "C. KONFIRMASI PIUTANG USAHA "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel