LOBI DAN NEGOISASI
Negosiasi dalam proses advokasi memiliki dua bentuk : formal dan informal. Bentuk formal biasa disebut negosiasi, sedangkan bentuk informal sebagai lobby. Yang perlu dicacat adalah, proses lobby tidak mengikat waktu dan tempat, dan bisa dilakukan terus menerus dalam waktu panjang. Proses lobby, memerlukan kemampuan komunikasi interpersonal yang lebih tinggi dibandingkan dengan negosiasi. Kemampuan interpersonal ini dipakai untuk mengolah proses pertukaran kepentingan dalam situasi yang nyaman dan bersahabat. Negosiasi dapat diartikan sebagai proses tawar-menawar untuk meloloskan keinginan kita untuk mencapai kesepakatan. Dari pengertian itu bisa dilihat ada beberapa komponen yaitu:
*
ada 2 pihak yang melakukan negosiasi,
apakah itu perorangan, tim, atau mewakili lembaganya.
*
terjadi proses tawar-menawar
*
tujuan
Beberapa
contoh sederhana negosiasi:
*tawar
menawar harga di pasar yang biasanya wanita sering lakukan
*melobi
dosen ketika telat masuk kuliah
*lobby
dalam sebuah forum, dll
Beberapa
pertimbangan dalam melakukan negoisasi.
1. Persiapan,
hal ini wajib dilakukan, misalnya memahami apa tujuan yang ingin kita capai,
apa alternative jika terjadi, A,B dan C. Mengetahui lawan negosiasi, sehingga
kita mengetahui caramemberikan strategi dalam negosiasi. Ketika mengajukan
proposal ke perusahaan tanpa membaca proposal dulu, tentunya kita akan semakin
dijatuhkan oleh perusahan itu. Termasuk persiapan penampilan.
2. Sering-sering
bertanya untuk mengeksplor keinginan dari lawan kita, dengan demikian kita
memiliki siasat yang jitu untuk memenuhi keinginan kita. Semisal : “ Bapak sendiri
melihat mahasiswa keinginanya seperti apa? “, dengan jawaban yang diberikan kita bisa memberikan
timpalan, “ yah, mahasiswa seperti itu juga yang kita inginkan mengapa kami
mengadakan kegiatan ini“
3. Harus
menawar harga serendah-rendahnya, danjika sebagai penjual, menjual dengan harga
yang setinggi-tingginya.
4. Menggunakan
kekuatan yang ada, misalnya dalam hal melobi pihak rektorat untuk tetap
mengadakan pengkaderan di kampus “di belakang kami ada 15000 mahasiswa yang
mendukung kami tetep melaksanakan pengkaderan ini”
5. Menyakinkan
sebaiknya menggunakan angka seperti yang saya sebutkan di contoh di point
sebelumnya agar lebih menyakinkan.
6. Menggunakan
identitas yang bisa membauat lawan bicara kita menjadi takluk, semisal “kami
adalah mahasiswa UNAIR salah satu kampus terbaik di Indonesia.”
7. Selalu
mempunyai ide-ide tawaran semisal keperusahaan minta sponsor, jangan selalu
mintanya uang, tapi kan bisa berupa barang, mechamdise, media publikasi,
ataupun
8. Selalu
bersahabat, jadi akan menuju suatu pencapaian keputusan yang mudah. Lika
sama-sama ngotot yang masing-masing akan tidak mendapatkan hasil dari
negosiasi. Hal yang perlu di sadari dalam bernegosiasi adalaah kejujuran karena
memiliki peran penting dalam ke berlangsungan kerjasama negosiasi itu.Memang negosiasi
itu bisa saja berarah ke hal yang positif atau malah menjadi negative,misalnya
menggunakan ancaman setelah tidak dapat mendapatkan keputusan yang
diinginkan.Semisal”jikalau kamu tidak mau menikahi saya, saya bunuh diri
saja’’,hahaha itu negosiasi yang sudah menggunakan ancaman segala.Ada lagi
tempat negosiasi,kalau perusahan-perusahan besar biasanya tempat-tempat
eksklusif menjadi tempat yang baik untuk negosiasi seperti di lapangan golf
atau di hotel.Tergantung lagi seberapa tingkat kepentingan dari negosiasi yang
kita ajukan.
Tahap-tahapan
dalam bernegosiasi
1. Perkenalan
dan basa-basi lainnya, semisal apa kabar? Gimana hari ini? Perusahaanya makin
mantab saja.
2. Menyampaikan
keinginan
3. Tawar-menawar
4. Mencapai
keputusan
5. Deal
Dan
hasil dari negosiasi bias kemenangan di kedua belah pihak, ada yang untung dan
ada yang rugi kedua pihak malah, atau negosiasi itu tidak memberikan hasil
apapun.
Dari
Tanya jawab dan diskusi beberapa hal yang kita ketahui :
1. Kadang
negosiasi tidak bias didapatkan dalam pertemian sekali saja, tapi tetap
berusaha untuk mendapatkan keinginan kita di pertemuan selanjutnya.
2. Jangan
hanya berhenti dalam proses pertama tawar-menawar
3. Memberikan
kompensasi yang adil, jangan berat sebelah.
Menjadi
negosiator yang baik memang dibutuhkan ketrampilan dan pengalama, sehingga
kuncinya adalah sering berlatih. Dan sekali lagi semua itu hanya teori-teori
belaka tanpa mempraktekkannya percuma hanya sia-sia.
Lobby
atau ada juga yang mendefinisikan diplomasi (dalam istilah politik) adalah
salah satu cara dalam menyelesaikan sebuah konflik. Konflik yang dimaksud di
sini adalah konflik dalam batasan yang luas, yakni adanya dua hal atau lebih,
baik personal maupun kelompok yang terlibat dalam suatu interaksi yang saling
berlawanan.
Apa
yang harus diperhitungkan saat meloby?
Yang
harus diperhitungka oleh seorang peloby yang baik adalah
1. Pelobby
harus menetapkan tujuan berdasarkan kekuatan yang sesungguhnya
2. Pelobby
harus bias menilai tujuan dan kekuatan “lawan” dengan cermat
3. Plobby
harus menetapkan seberapa jauh tujuan yang berbeda itu bias ditarik titik
komprominya
4. Pelooby
harus menggunakan sarana yang tepat untuk mencapai tujuan
Hal-hal
mendasar yang harus dipersiapkan sebelum melakukan lobby
1. Pihak
pelobby harus mempersiapkan orang yang punya visi part of solution bukan orang
yang menjadi part of problem
2. Pihak
pelobby harus punya tujuan yang jelas, akurat dan ditopang dengan kekuatan yang
memadai
3. Pihak
pelobby harus memperhitungkan kondisi
obyektif dan sudut pandang lawan
4. Pihak
pelobby harus bersedia berkompromidengan berbagai tingkatan target yang akan
diraih
Bagaimana
lobby bisa dilakukan? Lobby bias dilakukan kalau “lawan” kita kira-kira
seimbang atau lebih kuat.
Jika
seimbang bisa jadi sama-sama akan rugi (hancur) dan ini semua tidak dikehendaki
oleh kedua belah pihak. Sedangkan jika lawan lebih kuat maka dicari agar kita bisa
mengurangi kekalahan atau mencari titik temu sehingga tidak jadi konflik.
Apa
yang dimaksud dengan teknik lobby?
Cara
atau teknik lobby ada berbagai macam tergantung pada target yang ingin dicapai.
Ada lobby dengan target menang (sehinnga
bisa jadi bohong atau licik), lobby dengan target win-win solution, atau dengan
target agar tidak” memalukan” ketika akhirnya kalah.
Masing-masing
cara atau gaya tergantung pada kondisi obyektif di lapangan serta tergantung
pada pihak lain yang kita lobby. Dalam logika da;wah kampus, lobby atau apa
saja harus tetap dilakukan dengan cara yang ma’ruf sekaligus mauidhotil
hasanah.
Mengapa
harus dilakukan lobby?
Lobby
penting artinya untuk mengukur tingkat kekuatan internal, citra yang ditangkap
publik serta kredibilitas dan akuntabilitas di hadapan pihak lain. Lobby juga
dibutuhkan untuk “memuluskan’berbagai proses yang sedang dilakukan.
Bagaimana
cara melakukan lobby?
Lobby
dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada siapa dan dalam waktu seperti
apa. Lobby bisa dimulai dengan “teknik mengambil hati” sampai dengan “teknik
mengambil urat nadi”
Apa
keuntungan lobby?
Keuntungan
lobby adalah mempercepat proses birokrasi, memperpendek waktu penyelesaian
masalah serta mengurangi resiko kerugian yang akan diterima.
Mengapa
kita butuh melakukan lobby?
Hal
ini penting untuk memperluas pencapain target dan tujuan yang hendak dicapai,
semakin bagus lobby yang kita lakukan,maka semakin cepat dan luastarget dan
tujuan bisa diraih
0 Response to "LOBI DAN NEGOISASI"
Post a Comment