JENIS AKUN LAIN DALAM SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN


Jenis aktiva, beban, dan kewajiban bagi banyak perusahaan akan berbeda, terutama yang berkecimpung dalam industri selain ritel, grosir, dan manufaktur. Suatu tinjauan mengenai pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi khusus untuk siklus akuisisi dan pembayaran serta yang umumnya digunakan dalam prosedur analitis dan pengujian atas rincian saldo utang usaha. Masalah yang berkaitan dengan beberapa akun kunci lainnya dalam siklus ini akan dibahas, terutama audit atas :
            - Properti, pabrik, dan peralatan
            - Beban dibayar dimuka
            - Kewajiban lainnya
            - Laba dan akun beban


AUDIT ATAS PROPERTI, PABRIK, DAN PERALATAN
Akun yang umumnya berkaitan dengan transaksi Siklus Akuisisi dan Pembayaran


Aktiva
Beban
Kewajiban
Kas
Harga pokok penjualan
Utang usaha
Persediaan
Beban sewa
Utang sewa
Perlengkapan
Pajak properti
Biaya profesional akrual
Properti, pabrik, dan peralatan
Beban pajak penghasilan
Pajak properti akrual
Paten, merek dagang, dan hak cipta
Beban Asuransi
Beban akrual lainnya
Sewa dibayar dimuka
Biaya Profesional
Utang pajak penghasilan
Pajak dibayar dimuka
Tunjangan Pensiun

Asuransi dibayar dimuka
Utilitas


Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo bagi Akun lainnya dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran




Klasifikasi Akun Properti, Pabrik dan Peralatan
Tanah dan pengembangan tanah
Bangunan dan perbaikan bangunan
Peralatan manufaktur
Perabotan dan perkakas
Mobil dan truk
Pengembangan leasehold
Konstruksi dalam proses untuk properti, pabrik dan peralatan


Karena sumber debet akun aktiva adalah jurnal akuisisi, sistem akuntansi biasanya telah diuji untuk mencatat penambahan peralatan manufaktur pada periode berjalan sebagai bagian dari pengujian atas siklus akuisisi dan pembayaran. Akan tetapi, karena penambahan peralatan tidak sering dilakukan, sering kali berjumlah besar, dan terkena pengendalian khusus, seperti persetujuan dewan direksi, auditor dapat memutuskan untuk tidak terlalu bnergantung  pada pengujian tersebut sebagai bukti pendukung penambahan aktiva tetap.
Catatan akuntansi yang utama untuk peralatan manufaktur serta akun properti, pabrik, dan peralatan lain umumnya berupa file induk aktiva tetap. File induk ini meliputi catatan yang terinci atas setiap bagian peralatan dan jenis properti lainnya yang dimiliki. Setiap catatan dalam file mencantumkan deskripsi aktiva, tanggal akuisisi, biaya awal, penyusutan tahun berjalan, dan akumulasi tahun bersangkutan.          
 Total semua catatan dalam file induk sama dengan saldo buku besar umum untuk akun-akun terkait : peralatan manufaktur, beban penyusutan, dan akumulasi penyusutan.  File induk juga berisi informasi mengenai properti yang diperoleh dan dibuang selama tahun bersangkutan.
Auditor membedakan cara memverifikasi peralatan manufaktur dengan akun aktiva lancar karena tiga alasan:
1. Biasanya akusisi peralatan manufaktur jarang dilakukan pada periode berjalan.
2. Jumlah setiap akuisisi sering kali material.
3. Peralatan mungkin tetap disimpan dan dicatat dalam catatan akuntansi selama beberapa tahun.

Audit atas peralatan manufaktur lebih menekankan pada verifikasi akuisisi yang dilakukan pada periode berjalan dan bukan saldo akun yang dibawa dari tahun sebelumnya. Selain itu, umur ekspektasi dari aktiva diatas satu tahun memerlukan akun beban penyusutan dan akumulasi penyusutan.
Dalam audit atas peralatan manufaktur dan akun-akun yang terkait, auditor harus memisahkan pengujian ke dalam kategori berikut :
            - Melaksanakan prosedur analitis
            - Memverifikasi akuisisi tahun berjalan
            - Memverifikasi pelepasan atau pembuangan tahun berjalan
            - Memverifikasi saldo akhir akun aktiva
            - Memverifikasi beban penyusutan
            - Memverifikasi saldo akhir akumulasi penyusutan.
Sebagian besar prosedur analitis yang tipikal menilai kemungkinan salah saji yang material dalam beban penyusutan dan akumulasi penyusutan.


                Prosedur Analitis untuk Peralatan Manufaktur


Prosedur Analitis
Salah Saji yang mungkin
Membandingkan beban penyusutan yang dibagi dengan biaya peralatan manufaktur kotor dengan tahun sebelumnya.
Salah saji beban penyusutan dan akumulasi penyusutan.
Membandingkan akumulasi penyusutan yang dibagi dengan biaya peralatan manufaktur  kotor dengan tahun sebelumnya.
Salah saji akumulasi penyusutan.
Membandingkan reparasi dan pemeliharaan bulanan atau tahunan, beban perlengkapan, beban peralatan kecil, dan akun-akun serupa dengan tahun sebelumnya.
Membebankan jumlah yang harus dikapitalisasi.
Membandingkan biaya manufaktur kotor yang dibagi dengan beberapa ukuran produksi dengan tahun sebelumnya.
Peralatan yang menganggur atau peralatan yang disingkirkan tetapi belum dihapus.


Perusahaan harus mencatat penambahan selama tahun berjalan dengan benar karena aktiva memiliki pengaruh jangka panjang terhadap laporan keuangan. Auditor menggunakan tujuh dari delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo sebagai kerangka referensi bagi pengujian atas rincian saldo: eksistensi, kelengkapan, keakuratan, klasifikasi, pisah batas, detail tie-in, serta hak dan kewajiban.
Pengujian audit aktual dan ukuran sampel sangat tergantung pada salah saji yang dapat ditoleransi, risiko inheren, dan penilaian risiko pengendalian. Salah saji yang dapat ditoleransi merupakan hal yang penting untuk memverifikasi penambahan tahun berjalan karena transaksi tersebut bervariasi dari jumlah yang tidak material dalam beberapa tahun hingga sejumlah besar akuisisi yang signifikan dalam tahun lainnya.
Skedul yang tipikal memuat daftar setiap penambahan secara terpisah dan mencantumkan tanggal akuisisi, vendor, deskripsi, notasi apakah barang tersebut baru atau bekas, umur aktiva untuk tujuan penyusutan, metode penyusutan, dan biaya atau bekas, umur aktiva untuk tujuan penyusutan, metode penyusutan, dan biaya atau harga perolehannya. Pengujian audit yang paling umum untuk memverifikasi penambahan adalah memeriksa faktur vendor.
Auditor harus waspada terhadap kemungkinan kelalaian klien untuk mencantumkan biaya transportasi dan instalasi yang material sebagai bagian dari biaya akuisisi aktiva, serta kelalaian untuk mencatat dengan benar tukar tambah peralatan yang ada. Jika kebijakan kilen adalah membebankan akuisisi yang lebih kecil dari jumlah secara otomatis, seperti $1000, auditor harus memverifikasi bahwa kebijakan tersebut ditaati pada tahun berjalan. Auditor juga harus memverifikasi transaksi yang tercatat menyangkut ketepatan klasifikasinya.


Prosedur Analitis
Salah Saji yang mungkin
Membandingkan beban penyusutan yang dibagi dengan biaya peralatan manufaktur kotor dengan tahun sebelumnya.
Salah saji beban penyusutan dan akumulasi penyusutan.
Membandingkan akumulasi penyusutan yang dibagi dengan biaya peralatan manufaktur  kotor dengan tahun sebelumnya.
Salah saji akumulasi penyusutan.
Membandingkan reparasi dan pemeliharaan bulanan atau tahunan, beban perlengkapan, beban peralatan kecil, dan akun-akun serupa dengan tahun sebelumnya.
Membebankan jumlah yang harus dikapitalisasi.
Membandingkan biaya manufaktur kotor yang dibagi dengan beberapa ukuran produksi dengan tahun sebelumnya.
Peralatan yang menganggur atau peralatan yang disingkirkan tetapi belum dihapus.



Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo
Pengujian atas Rincian Saldo yang Umum
Komentar
Akuisisi tahun berjalan dalam skedul akuisisi sama dengan jumlah file induk terkait, dan totalnya sama dengan buku besar umum (detail tie-in)
Memfooting skedul akuisisi. Menelusuri setiap akuisisi ke file induk untuk melihat jumlah dan deskripsinya.
Menelusuri total ke buku besar umum
Memfooting skedul akuisisi dan menelusuri setiap akuisisi yang harus dibatasi kecuali pengendaliannya lemah.
Semua kenaikan saldo buku besar umum selama tahun tersebut harus direkonsiliasi dengan skedul
Akuisisi tahun berjalan seoerti yang tercantum dalam daftar memang ada (eksistensi)
Memeriksa faktur vendor dan laporan penerimaan.
Memeriksa aktiva secara fisik
Bukanlah hal yang umum untuk memeriksa secara fisik aktiva yang diperoleh kecuali pengendaliannya lemah atau jumlahnya material
Akuisisi yang ada telah dicatat (kelengkapan)
Memeriksa faktur vendor yang berhubungan erat dengan akun sepertri reparasi dan pemeliharaan untuk mengungkapkan item-item yang akan menjadi peralatan manufaktur.
Mereview perjanjian lease dan sewa
Tujuan ini merupakan salah satu yang paling penting untuk peralatan manufaktur
Akuisisi tahun berjalan yang ada dalam daftar sudah akurat (keakuratan)
Memeriksa faktur vendor
Luasnya tergantung pada risiko inheren dan efektivitas pengendalian internal
Akuisisi tahun berjalan yang ada dalam daftar telah diklasifikasikan dengan benar (klasifikasi)
Mmeriksa faktur vendor dalam akun peralatan manufaktur untuk mengungkapkan item-item yang harus diklasifikasikan sebagai peralatan kantor, bagian dari bangunan, atau reparasi.
Memeriksa faktur vendor yang berhubungan mengungkapkan item0ietm yang akan menjadi peralatan manufaktur.
Memeriksa beban sewa dan lease untuk lease yang dapat dikapitalisasi
Tujuannya berkaitan erat dengan pengujian untuk kelengkapan. Hal ini dilakukan dalam kaitannya dengan tujuan terserbut dan pengujian untuk keakuratan
Akuisisi tahun berjalan dicatat pada periode yangh benar (pisah batas)
Mereview transaksi yang mendekati tanggal neraca pada periode yang benar
Biasanya dilakukan sebagai bagian dari pengujian pisah batas utang usaha
Klien memiliki hak atas akuisisi tahun berjalan (hak)
Memeriksa faktur vendor
Biasanya tidak ada masalah untuk peralatan
Akte properti, aktiva berswujud, dan tagihan pajak sering kali diperiksa untuk tanah dan bangunan utama.


Dalam beberapa kasus, jumlah yang tercatat sebagai peralatan manufaktur  harus diklasifikasikan sebagai peralatan kantor atau sebagai bagian dari bangunan. Pengendalian internal yang buruk terhadap pembuatan dokumen, dapat menimbulkan misklasifikasi transaksi pengeluaran yang signifikan.
            Biasanya klien mencantumkan transaksi yang harus dicatat sebagai aktiva dalam beban reparasi dan pemeliharaan, beban lease, perlengkapan, peralatan kecil, dan akun-akun serupa. Slah saji dapat saja berasal dari kurangya pemahaman terhadap prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum atau keinginan klien untuk menghindari pajak penghasilan. Jika auditor menyimpulkan jenis salah saji yang material ini mungkin terjadi,  mereka harus memvouching jumlah yang lebih besar yang didebet ke akun beban.
            Transaksi yang melibatkan pelepasan peralatan manufaktur sering kali disalahsajikan apabila pengendalian internal perusahaan tidak memiliki metode formal. Jikla klien lalai mencatat pelepasan, biaya awal akun peralatan manufaktur akan dinyatakan terlalu tinggi, dan nilai buku bersih akan dinyatakan terlalu tinggi hingga aktiva telah disusutkan sepenuhnya. Metode formal untuk menelusuri pelepasan dan provisi menyangkut otorisasi yang tepat atas penjualan atau pelepasan peralatan manufaktur lainnya akan membantu mengurangi risiko salah saji. Juga harus ada verifikasi internal yang memadai atas pelepasan yang tercatat untuk memastikan bahwa aktiva telah dihapus dengan benar dari catatan akuntansi.
            Titik awal untuk memverifikasi pelepasan adalah skedul klien yang berisi catatan tentang pelepasan itu. Skedul tersebut umumnya mencantumkan tanggal kapan aktiva dilepas atau dibuang, nama orang atau perusahaan yang mengakuisisi aktiva, harga jual, biaya awal, tanggal akuisisi, dan akumulasi penyusutan. Pengujian detail tie-in atas skedul yang mencatat pelepasan diperlukan, termasuk memfooting skedul, menelusuri total pada skedul ke pelepasan yang tercatat dalam buku besar umum, serta menelusuri biaya dan akumulasi penyusutan pelepasan ke file induk properti.
Prosedur berikut seringkali digunakan untuk memverifikasi pelepasan:
  • Mereview apakah aktiva yang baru diakuisisi menggantikan aktiva yang ada
  • Menganalisis keuntungan dan kerugian atas pelepasan aktiva dan pendapatan rupa-rupa yang diterima dari pelepasan aktiva
  • Mereview modifikasi pabrik dan perubahan lini produk, pajak properti, atau cakupan asuransi untuk indikasi penghapusan peralatan
  • Melakukan tanya-jawab dengan manajemen dan personil produksi mengenai kemungkinan pelepasan aktiva

Ketika suatu aktiva dijual atau dibuang begitu saja tanpa ditukar dengan aktiva pengganti, keakuratan transaksi dapat diverifikasi dengan memeriksa faktur penjualan terkait dan file induk properti. Auditor harus membandingkan biaya dan akumulasi penyusutan yang ada dalam file induk dengan ayat jurnal yang tercatat dalam jurrnal umum serta menghitung kembali keuntungan atas kerugian atas pelepasan aktiva. Jika terjadi tukar tambah aktiva dengan aktiva pengganti, auditor harus memastikan bahwa aktiva yang baru dikapitalisasi dan aktiva yang digantikan dihapus secara layak dari catatan, dengan mempertimbangkan nilai buku aktiva yang ditukar tambah dan biaya tambahan aktiva yang baru.
Dua tujuan auditor mengaudit peralatan manufaktur termasuk menentukan bahwa:
  1. Semua peralatan yang tercatat ada secara fisik pada tanggal neraca (eksistensi)
  2. Semua peralatan yang dimiliki telah dicatat (kelengkapan)

Ketika merancang pengujian audit untuk memenuhi tujuan tersebut, pertama auditor mempertimbangkan sifat pengendalian internal terhadap peralatan manufaktur. Auditor mampu menyimpulkan bahwa pengendalian cukup kuat untuk memungkinkannya bergantung pada saldo yang dicatat  dari tahun sebelumnya. Pengendalian yang penting meliputi penggunaan file induk untuk setiap aktiva tetap, pengendalian fisik yang memadai terhadap aktiva yang mudah dipindahkan penulisan nomor identifikasi ke setiap aktiva tetap, serta perhitungan fisik periodik atas aktiva tahu departemen akuntansi tentang semua pelepasan aktiva tetap juga merupakan pengendalian yang penting.
Langkah audit yang pertama berkenaan dengan tujuan detail tie-in: Peralatan manufaktur, seperti yang tercantum dalam file induk, sama dengan buku besar. Memeriksa printout file induk untuk melihat bahwa totalnya sama dengan slado buku besar. Setelah menilai risiko pengendalian untuk tujuan eksistensi, auditor memutuskan apakah perlu memverifikasi eksistensi  setiap item peralatan manufaktur yang tercantum dalam file induk. Jika terdapat kemungkinan yang besar bahwa aktiva tetap yang hilang sampel dari file induk dan memeriksa aktiva aktual.
Biasanya auditor tidak perlu menguji keakuratan atau klasifikasi aktiva tetap yang dicatat pada periode sebelumnya karena sudah diverifikasi dalam audit sebelumnya kadang mungkin memiliki peralatan manufaktur di tangan yang tidak lagi digunakan dalam operasi. Jika jumlahnya material, auditor harus mengevaluasi apakah peralatan itu harus dicatat pada nilai realisasi bersih (tujuan nilai realisasi) atau setidaknya diklasifikasikan secara terpisah sebagai “peralatan nonoperasi”.
Pertimbangan utama dalam memverifikasi pengungkapan yang terkait dengan aktiva tetap adalah kemungkinan adanya rintangan hukum. Auditor dapat menggunakan beberapa metode untuk menentukan apakah peralatan manufaktur terbebani, termasuk:
  • Membaca syarat-syarat dalam perja njian pinjaman dan kredit
  • Mengirimkan permintaan konfirmasi pinjaman kepada bank dan institusi pemberi pinjaman lainnya
  • Melakukan diskusi dengan klien atau mengirimkan surat ke penasihat hukum
Jika beban penyusutan berjumlah material, akan diperlukan lebih banyak pengujian yang terinci atas beban penyusutan ketimbang untuk akun yang telah diverifikasi melalui pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi. Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang paling penting untuk beban penyusutan adalah  keakuratan. Dalam menentukan hal yang pertama, auditor harus mempertimbangkan empat aspek:
  1. Umur manfaat akuisisi periode berjalan
  2. Metode penyusutan
  3. Estimasi nilai sisa
  4. Kebijakan penyusutan aktiva dalam tahun akuisisi dan disposisi
Kebijakan klien dapat ditentukan melalui diskusi dengan personil yang berwenang dan membandingkan responsnya dengan informasi yang ada dalam file permanen auditor.  Dalam memutuskan kelayakan umur manfaat yang dibebankan ke aktiva yang baru saja diakuisisi, auditor harus memperttimbangkan umur fisik aktiva, umur yang diharapkan, dan kebijakan perusahaan yang ditetapkan menyangkut pertukaran peralatan.
Metode yang berguna untuk mengaudit penyusutan adalah pengujian prosedur analitis atas kelayakan yang dilakukan dengan mengalikan aktiva tetap yang belum disusutkan dengan tingkat penyusutan tahun tersebut. Dalam melakukan perhitungan tersebut, auditor harus membuat penyesuaian yerhadap penambahan dan pelepasan tahun berjalan, aktiva dengan umur yang berbeda, dan aktiva dengan metode penyusutan yang berbeda.
Jika pengujian kelayakan secara keseluruhan tidak dapat dicapai, biasanya diperlukan pengujian yang lebih terinsi. Auditort akan menghitung kembali beban penyusutan atas aktiva tertentu untuk menentukan apakah klien mengikuti kebijakan penyusutan yang benar dan konsisten. Agar relevan, perhitungan yang terinci harus dikaitkan dengan perhitungan total penyusutan dengan memfooting beban penyusutan pada file ninduk properti dan merekonsiliasi totalnya ke buku besar umum.
Auditor membandingkan informasi yang diperoleh melalui pengujian audit atas akun beban penyusutan dengan informasi yang diungkapkan dalam catatan kaki guna memastikan informasi yang disajikan konsisten dengan metode aktual dan asumsi yang digunakan untuk menghitung serta mencatat penyusutan. Pendebetan ke akumulasi penyusutan biasanya diuji sebagai bagian dari audit atas pelepasan aktiva, sementara kredit diverifikasi sebagai bagian dari beban penyusutan.
Dua tujuan yang biasanya ditekankan dalam audit atas saldo akhir akumulasi penyusutan adalah:
1.      Akumulasi penyusutan yang dinyatakan pada file induk properti sama dengan buku besar umum. Tujuai ini dapat dipenuhi dengan menguji footing akumulasi penyusutan dalam file induk properti dan menelusuri totalnya ke buku besar umum
2.      Akumulasi penyusutan dalam file induk sudah akurat









Precious life student of Telkom Institut of Manajemen 2010

0 Response to "JENIS AKUN LAIN DALAM SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel