AUDIT BEBAN DIBAYAR DI MUKA

AUDIT BEBAN DIBAYAR DI MUKA




Beban dibayar di muka, beban yang ditangguhkan, dan aktiva berwujud . Hal tersebut termasuk:
  • Sewa dibayar dimuka
  • Biaya organisasi
  • Pajak dibayar di muka
  • Paten
  • Asuransi dibayar dimuka
  • Merek dagang
  • Beban yang ditangguhkan
  • Hak cipta

Karena sumber debet dalam akun aktiva asuransi dibayar dimuka adalah jurnal akuisisi, pembayaran premi asuransi dapat dengan mudah dibagi ke dalam tiga kategori; pengendalian terhadap akuisisi dan pencatatan asuransi, pengendalian terhadap register asuransi, dan pengendalian terhadap penghapusan beban asuransi. Otorisasi yang tepat atas polis asuransi yang baru dan pembayaran premi asuransi merupakan pengendalian yang penting.
            Register asuransi adalah catatan polis yang berlaku dan tanggal jatuh tempo setiap polis. Syarat dan jumlah itu menyediakan dasar untuk menentukan jumlah asuransi dibayar dimuka, auditor secara independen akan memverifikasi syarat dan jumlah tersebut ke polis asuransi atau kontrak yang mendasari. Auditor harus mengingat bahwa jumlah beban asuransi merupakan nilai residu. Nilai residu ini didasarkan pada saldoi awal asuransi dibayar dimuka, pembayaran premi selama tahun berjalan, dan saldo akhir.
            Satu-satunya pengujian atas saldo akun beban yang umumnya diperlukan mencakup prosedur analitis dan pengujian untuk memastikan bahwa semua pembebanan ke beban asuransi berasal dari kredit asuransi dibayar di muka. Auditor memperoleh skedul klien atau membuat sendiri skedul yang mencantumkan rincian mengenai polis tertentu yang berlaku, nomor polis, cakupan asuransi untuk setiap polis, jumlah premi, periode premi, beban asuransi untuk tahun berjalan, dan asuransi dibayar di muka pada akhir tahun.


Biasanya auditor melakukan prosedur analitis berikut untuk asuransi dibayar dimuka dan beban asuransi:
  • Membandingkan total asuransi dibayar dimuka dan beban asuransi dengan tahun sebelumnya
  • Menghitung rasio asuransi dibayar di muka terhadap beban asuransi dan membandingkannya dengan tahun sebelumnya
  • Membandingkan setiap cakupan polis asuransi skedul asuransi yang diperoleh dari klien dengan skedul tahun sebelumnya sebagai pengujian atas eliminasi polis tertentu atau perubahan cakupan asuransi
  • Membandingkan saldo asuransi dibayar di muka yang dihitung selama tahun berjalan atas dasar polis per polis dengan yang ada tahun sebelumnya sebagai pengujian terhadap kesalahn perhitungan
  • Mereview cakupan asuransi yang tercantum pada skedul asuransi dibayar di muka dengan pejabat klien yang berwenang atau broker asuransi menyangkut kememadaian cakupan
Polis Asuransi dalam Skedul Asuransi Dibayar di Muka Memang Ada dan Polis yang Ada Telah Dicantumkan (Eksistensi dan Kelengkapan). Pengujian atas eksistensi dan pengabaian polis asuransi yang berlaku dapat dilakukan pada skedul asuransi dibayar di muka klien dengan salah satu dari dua cara berikut:
  1. Memeriksa sampel faktur asuransi dan polis yang berlaku untuk dibandingkan dengan skedul
  2. Memperoleh konfirmasi i nformasi asuransi dari agen asuransi perusahaan.

Klien Memiliki Hak atas Semua Polis Asuransi dalam skedul Asuransi Dibayar Di Muka (Hak). Biasanya, penerima yang disebutkan dalam polis adalah klien, tetapi apabila ada hipotik atau hak gadai lainnya, klaim asuransi mungkin dapat dibayarkan kepada kreditor.

Jumlah Dibayar di Muka pada Skedul Sudah Tepat dan Totalnya Sudah Dijumlahkan dengan Benar Serta Sama dengan Buku Besar Umum (Keakuratan dan Detail Tie-In). Pengujian audit untuk memverifikasi  keakuratan asuransi dibayar  di muka melibatkan verifikasi jumlah premi asuransi, lama periode polis, dan alokasi premi ke asuransi yang belum jatuh tempo. Jumlah premi untuk polis tertentu dan periode waktunya dapat diverifikasi dengan pemeriksaan faktur premi atau konfirmasi dari agen asuransi. Skedul asuransi dibayar di muka tersebut kemudian dapat difooting dan totalnya ditelusuri ke buku besar umum untuk menyelesaikan pengujian detail tie-in.

Beban Asuransi  yang Berhubungkan dengan Asuransi Dibayar di Muka Telah Diklasifikasikan dengan Benar (klasifikasi). Contoh: asuransi kebakaran atas suatu bangunan mungkin memerlukan alokasi ke beberapa akun, termasuk overhead manufaktur. Membebankan  akun yang tepat dan konsistensi dengan tahun sebelumnya merupakan pertimbangan utama dalam mengevaluasi klasifikasi.

Transaksi Asuransi Telah Dicatat pada Periode yang Benar (Pisah Batas). Jika auditor mengecek pisah batas akuisisi asuransi, mereka melakukannya sebagai bagaian dari pengujian pisah batas utang usaha.

AUDIT KEWAJIBAN AKRUAL
Kategori utama akun yang ketiga dalam sikllus akuisisi dan pembayaran adalah kewajiban akrual, yang merupakan estimasi kewajiban yang belum dibayar atas jasa dan manfaat yang telah diterima sebelum tanggal neraca. Kewajiban serupa lainnya termasuk:
  • Gaji akrual
  • Pajak gaji akrual
  • Bonus pejabat akrual
  • Komisi akrual
  • Fee profesional akrual
  • Sewa akrual
  • Bunga akrual

 Verifikasi beban akrual bervariasi tergantung pada sifat akrual dan situasi yang dihadapi klien. Bagi sebagian besar audit, akrual hanya memerlukan waktu audit yang sedikit. Karena sumber debet adalah jurnal pengeluaran kas, pembayarran pajak properti. Ketika auditor memverifikasi pajak properti, kedelapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo kecuali niulai realisasi bersifat relevan. Dua yang paling penting adalah:
1.      Properti  yang ada pada skedul akrual sudah tepat untuk mengakrualkan pajak. Kelalaian untuk mencantumkan properti dimana pajak harus diakrualkan akan menyatakan terlalu rendah kewajiban pajak properti (kelengkapan). Sebagai contoh salah saji yang material dapat terjadi jika pajak properti belum dibayarkan hingga tanggal neraca dan tidak dimasukkan sebagai pajak properti akrual.
2.      Pajak properti akrual telah dicatat secara akurat. Auditor memperhatikan perlakuan yang konsisten terhadap akrual dari tahun ke tahun (keakuratan)
Auditor memverifikasi akrual pada saat yang bersamaan dengan audit pembayaran pajak properti tahun berjalan. Auditor juga membandingkan akrual itu dengan tahunh sebelumnya. Auditor memulainya dengan memperoleh skedul pembayaran pajak properti dari klien, dan membandingkan setiap pembayaran dengan skedul tahun sebelumnya untuk menentukan apakah semua pembayaran dengan skedul tahun sebelumnya untuk menentukan apakah semuya pembayaran telah dicantumkan dalam skedul yang disiapkan klien. Skedul audit aktiva tetap juga harus diperiksa untuk melihat penambahan dan pelepasan aktiva yang mungkin mempengaruhi akrual pajak properti. Semua properti yang dipengaruhi oleh regulasi pajak properti lokal harus dicantumkan dalam skedul.
Auditor akan mengevaluasi kelayakan pajak properti atas setiap properti yang digunakan oleh klien untuk mengestimasi akrual. Auditor dapat memverifikasi pajak properti akrual dengan menghitung kembali bagian dari total pajak yang dikenakan pada tahun berjalan bagi setiap bagian properti. Setelah akrual dan beban pajak properti untuk setiap bagian properti telah dihitung kembali, totalnya harus ditambahkan dan dibandingkan dengan buku besar umum.

AUDIT AKUN LABA DAN BEBAN
Dua konsep berikut dalam audit atas akun laba dan eban akan diperlukan ketika mempertimbangkan tujuan laporan laba rugi:
  1. Penandingan laba dan beban periodik diperlukan untuk menentukan  hasil operasi yang tepat
  2. Aplikasi prinsip prinsip akuntansi yang konsisten selama bperiode yang berbeda diperlukan untuk komparabilitas
Bagian audit yang secara langsung mempengaruhi akun-akun tersebut adalah:
·         Prosedur analitis
·         Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
·         Pengujian atas rincian saldo
Baik pengujian pengendalian maupun pengujian substantif atas transaksi memiliki dampak yang secara simultan memverifikasi akun neraca dan laporan laba rugi. Jika auditor menyimpulkan setelah melakukan pengujian yang memadai bahwa risiko pengendalian dapat dinilai secara layak sebagai rendah untuk transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran, satu-satunya verifikasi tambahan terhadap akun laporan laba rugi yang berhubungan, seperti utilitas, iklan, dan pembelian, akan dilakukan melalui kinerja prosewdur analitis dan pengujian pisah batas.
Prosedur Analitis untuk Akun Laba dan Beban
 



Prosedur Analitis
Salah Saji yang Mungkin
Membandingkan setiap beban dengan tahun sebelumnya
Lebih saji atau kuirang saji saldo akun beban
Membandingkan setiap saldo aktiva dan kewajiban dengan tahun sebelumnya
Lebih saji atau kurang saji akun neraca yang juga akan mempengaruhi akun laporan laba rugi (sebagai contoh, salah saji persediaan mempengaruhi harga pokok penjualan)
Membandingkan setiap beban dengan yang dianggarkan
Salah saji beban dan akun neraca yang berhubungan
Membandingkan presentase marjin kotor dengan tahun sebelumnya
Salah saji harga pokok penjualan dan persediaan
Membandingkan rasio perputaran persediaan dengan tahun sebelumnya
Salah saji harga pokok penjualan dan persediaan
Membandingkan beban asuransi dibayar dimuka dengan tahun sebelumnya
Salah saji beban asuransi dan asuransi dibayar di muka
Membandingkan beban komisi yang dibagi dengan penjualan dengan tahun sebelumnya
Salah saji beban komisi dan komisi akrual
Membandingkan setiap beban manufaktur yanbg dibagi dengan total beban manufaktur dengan tahun sbelumnya
Salah saji setiap beban manufaktur dan akun neraca yang berhubungan

            Analisis akun beban melibatkan pemeriksaan auditor terhadap pendokumentasian yang mendasari setiap transaksi dan jumlah yang terdiri dari rincian total akun beban. Meskipun anailisis akun beban berfokus pada transaksi , pengujian tersebut berbeda dengan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif  atas transaksi ditujuksn untuk menuilai risiko pengendalian. Auditor memverifikasi transaksi pada akun-akun khusus ubtuk menentukan apakah transaksi itu dilakukan klien yang sesuai, diklasifikasikan dengan benar dan divatat secara akurat.



            Sebagai contoh auditor sering kali menganalisis:
  • Akun beban reparasi dan pemeliharaan untuk menentukan apakah mereka telah bsalah mencantumkan transaksi properti, pabrik, dan peralatan
  • Beban sewa dan lease guna menentukan kebutuhan untuk mengkapitalisasi lease
  • Beban hukum untuk menentukan apakah ada kewajiban kontijen yang potensial, perselisihan, tindakan ilegal, atau masalah hukum lainnya yang dapat mempengaruhi laporan keuangan
Auditor seringkali menganalisis tyransaksi akun beban sebagai bagian dari verifikasi aktiva yang terkait. Sebagai contoh, sudah umum bagi auditor untuk menganalisis:
  • Reparasi dan pemeliharaan sebagai bagian dari meverifikasi aktiva tetap
  • Beban sewa sebagai bagian dari memverifikasi sewa dibayar di muka atau akrual
  • Beban asuransi sebagai bagian dari pengujian asuransi dibayar di muka
Beberapa akun beban berasal dari alokasi data akuntansi dan bukan dari transaksi diskret. Beban semacam itu termasuk penyusutan, deplesi, dan amortisasi hak cipta serta biaya katalog. Harga perolehan awal aktiva akan diverifikasi pada saat akuisisi, tetapi pembebanan akan dilakukan selama beberapa tahun.
            Dua prosedur audit yang paling penting untuk mengaudit alokasi adalah pengujian atas kelayakan secara keseluruhan dengan menggunakan prosedur analitis dan penghitungan ulang hasil klien. Biasanya auditor melaksanakan pengujian tersebut sebagai bagian dari audit atas akun aset atau kewajiban terkait. Hal ini meliputi memverifikasi beban penyusutan sebagai bagian dari audit properti, pabrik, peralatan, pengujian amortisasi untuk paten sebagai bagian dari memverifikasi paten baru atau pelepasan paten yang ada, dan memverifikasi alokasi antara persediaan serta harga pokok penjualan sebagai bagian dari audit persediaan.

Precious life student of Telkom Institut of Manajemen 2010

0 Response to "AUDIT BEBAN DIBAYAR DI MUKA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel