PENGERTIAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM BISNIS


Bagaimana Perbedayan Kultur,Etnosentrisme,dan Bahasa.
            Kebudayanan merupakan sistem kompleks nilai-nilai,cirri,moral,dan adat istiadat yang dimiliki oleh masyarakat.Dan pengertian komunikasi Antarbudaya [Intercultural Communication] adalah proses komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya [baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi]
Penggolongan kelompok budaya tidak bersifat mutlak; kita boleh memilih satu atau lebih untuk menandai sebuah kelompok yang memiliki budaya yang sama. Misalnya di USA. Orang Amerika berbicara tentang orang-orang asli California, Nebraska, dan New Hampshire sebagai berasal dari budayabudaya regional yang berbeda [West Coast, Midwest, dan New England], Kita boleh menyebut masing-masing sebagai anggota sebuah budaya kota atau budaya desa, atau sebagai anggota budaya Irlandia atau budaya Yahudi. Kita boleh menganggap mereka sebagai anggota-anggota budaya Barat yang lebih luas lagi.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Dan budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat-istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni.Atau dalam versi lainnya
     Culture is a shared system of symbols, beliefs, attitudes, values,expectations, and norms for behavior. Subcultures are distinct groups that exist within a major culture.
Cara anda berpakaian, hubungan anda dengan orangtua dan teman-teman anda, apa yang anda harapkan dari perkawinan dan pekerjaan, makanan yang anda makan, bahasa yang anda gunakan, semuanya itu dipengaruhi oleh budaya anda. Ini tidak berarti bahwa, anda berpikir, percaya, dan bertindak sama persis seperti setiap orang lainnya dalam budaya anda. Sebuah budaya akan berubah dan berevolusi dari waktu ke waktu.
Namun seperangkat karakteristik dimiliki bersama oleh sebuah kelompok secara keseluruhan dapat dilacak, meskipun telah berubah banyak, dari generasi ke generasi.
     Etnosentrisme
Dalam berkomunikasi, kita cenderung untuk menghakimi nilai, adat istiadat atau aspek-aspek budaya lain menggunakan kelompok kita sendiri dan adat istiadat kita sendiri sebagai standar bagi semua penilaian. Disadari atau tidak, kita sering mengganggap kelompok kita sendiri, negeri kita sendiri, budaya kita sendiri, sebagai yang terbaik, yang paling bermoral.
Etnosentrisme sulit dihilangkan, karena ia bersumber pada psikologi manusia .  Adanya perbedaan budaya dimasing-masing kelompok, masyarakat dan negara, juga turut mempengaruhi efektifitas komunikasi antarbudaya. Adapun kunci keberhasilan dalam hubungan komunikasi bisnis juga dapat dipengaruhi oleh hal-hal seperti :
   a]  Social values
contohnya orang Amerika dikenal dengan etos kerja keras, sukses dapat diukur dari sisi materi,berorientasi pada tujuan dan efesiensi. Sementara untuk Indonesia dengan tingkat pengangguran usia kerja yang tinggi, menciptakan lapangan pekerjaan jauh lebih penting daripada bekerja secara efisien.
    b]  Roles and Status
 Contohnya dibanyak Negara wanita belum berperan dalam bisnis, pemerintahan bahkan dalam praktek kesehariannya masih ada batasan-batasan. Hal ini dikarenakan adanya sistem nilai, kepercayaan, dan pengaruh kuat agama.Konsep status juga berbeda. Seorang eksekutif Amerika menunjukkan tanda-tanda statusnya dengan menunjuk kepada nilai materialistik. Big boss biasanya mempunyai ruang kantor besar, Dalam budaya lain, dikomunikasikan dalam cara yang berbeda, misalnya seorang eksekutif Perancis akan lebih terhormat apabila duduk di tengah dalam area yang terbuka.
    c]  Concept of Time
Perbedaa terhadap waktu adalah faktor lainnya yang bisa menyebabkan misunderstandings . Para ekekutif Amerika dan Jerman melihat waktu sebagai sesuatu yang harus diencanakan dan dipergunakan secara efisien,Waktu adalah terbatas, jadi mereka mencoba langsung mendapatkan sesuatu [informasi, pendapat, masukan, pengarahan, dll] secepat mungkin ketika berkomunikasi,tetapi para eksekutif Amerika Latin dan Asia melihat waktu sebagai sesuatu yang fleksibel.Karena menurut mereka, membangun sebuah dasar/fondasi hubungan bisnis adalah jauh lebih penting daripada batas waktu pertemuan untuk tugas tertentu.
    d]  Concept of Personal Space
Seperti halnya waktu, ruang/ jarak dalam berkomunikasi seringkali menyebabkan pengertian yang berbeda dalam budaya yang berbeda. Dalam Budaya Barat dalam berkomunikasi biasanya mereka berdiri 5 feet selama percakapan bisnis.Tetapi bagi orang Arab,Jerman,dan Amerika Latin, jarak ini tidak nyamn.
Dalam bukunya, antropolog Edward Hall membedakan budaya konteks tinggi
dan budaya konteks rendah. Menurutnya, budaya bisa dianggap ada dalam
suatu rentang [continuum].contohnya budaya yang disusun dalam suatu rentang antara budaya konteks tinggi dan konteks rendah.
      

Budaya Konteks Tinggi
      Anggota konteks tinggi biasanya lebih terampil membaca dan lebih sedikit bicaranya dan umumnya komunikasi meraka cenderung tidak langsung dan tidak ekplisit.Negara-negara yang budaya konteks tinggi :
Jepang Arap
Yunani Spanyol Italia
Budaya Konteks Rendah
      Budaya konteks rendah, sebaliknya menekankan komunikasi langsung dan ekplisit: pesan-pesan verbal sangat penting, dan informasi yang akan dikomunikasikan disandi dalam pesan Verbal,alam membandingkan orang-orang Amerika dengan orang-orang Melayu dan Jepang,Althen memberikan suatu contoh dimensi konteks tinggi/ konteks rendah :
Orang-orang Amerika memperhatikan kata-kata yang orang gunakan untuk menyampaikan gagasan,informasi, dan perasaan. Mereka umumnya tidak terampil dalam "membaca" pesan nonverbal orang lain.
"Oh, kalian orang Amerika!" kata seorang wanita Jepang yang jengkel dipaksa menjelaskan rincian tentang suatu situasi yang tidak menyenangkan, "Kamu harus mengatakan segalanya!" [Althen, 1992, Hlm. 416]
Orang Indonesi,sangat pintar dalam "membaca" pesan nonverbal orang lain. Misalnya mahasiswa yang akan menghadap dosen untuk urusan skripsi, maka mahasiswa tersebut  harus dapat melihat bagaimana keadaan dosen tersebut.Kalau tidak bisa-bisa,maka dosen itu akan marah,jika mood,
     Komunikasi Non Verbal lainnya:
Body language, contoh mengatakan "NO". Bagi orang Amerika dan Kanada, mengatakan
"NO" dengan menunjukkan geleng-geleng kepala [shake their heads and forth] . Orang
Bulgaria menunjukan dengan kepala naik turun [nod up and down]. Orang Jepang dengan
menggerak-gerakan tangan kanan. Orang yang berkomunikasi dengan orang lain tidak memandang mata lawan bicara dipandang tidak jujur. Anak-anak orang Puerto Rico diajarkan untuk tidak memandang mata orang dewasa karena tidak sopan. Orang Jepang mengajarkan anak-anak mereka agar melihat orang yang jauh lebih tua hanya sebatas leher. Di Korea memandang lawan bicara terus menerus diartikan sebagai tanda perbuatan kasar. Di negara Arab, antara pria dan wanita tidak dianjurkan untuk saling menatap satu sama lain, karena bisa diartikan melanggar Hukum agama Islam, atau memandang orang yang bukan muhrimnya. Smiling, pepatah Cino kuno mengatakan, “orang tanpa senyum tidak boleh membuka toko". Senyum adalah bahasa universal, yang bisa menutupi rasa malu, kesedihan/ duka, emosi, bahkan rasa marah seseorang.Gestures, mempunyai makna berbeda ditiap negara. Di Bulgaria, orang yang menganggukanggukan kepala bisa berarti mengatakan "no" dan menggeleng-gelengkan kepala mereka yang bisa berarti berkata "iya".
Personal Space, adalah jarak yang diinginkan seseorang [wanita/pria] ketika berkomunikasi
atau pertukaran yang bukan dalam kondisi intim. Hasil observasi dan experimen terbatas
menyimpulkan bahwa, kebanyakan orang Amerika Utara, Eropa Utara dan Asia
menginginkan ruang pribadi yang lebih besar dibandingkan dengan orang Amerika Latin,
Perancis,Italia dan Arab.Touch, hasil studi di US menunjukkan bahwa sentuhan diintepretasikan sebagai menunjukkan "kekuatan" atau bisa diartikan membantu atau menolong. Orang yang jauh lebih kuat, menyentuh orang yang kurang kuat.
Time. Masalah perbedaan waktu merupakan hal yang lumrah di belahan bumi manapu.
Tetapi yang jauh lebih penting adalah adanya perbedaan sudut pandang terhadap waktu dan
sikap terhadap waktu. Komunikasi non verbal usianya lebih tua daripada komunikasi verbal. Hingga usia kira-kira 18 bulan, manusia cenderung bergantung total pada komunikasi non verbal seperti sentuhan,senyuman, pandangan mata, bunyi-bunyian, dll. Maka tidaklah mengherankan ketika kita ragu pada seseorang, kita lebih percaya pada pesan non verbalnya. Orang yang terampil membaca pesan non berbal orang lain disebut intuitif, sedangkan yang terampil mengirimkannya disebut ekspresif.Manusia mempersepsi tidak hanya lewat bahasa verbalnya saja, seperti bagaimana bahasanya [halus, kasar, intelektual, mampu berbahasa asing],namun juga melalui perilaku non verbalnya. Pentingnya pesan non verbal ini misalnya dilukiskan frase, “bukan apa yang ia katakan, melainkan bagaimana ia mengatakannya” . Lewat perilaku non verbalnya, kita dapat mengetahui suasana emosional seseorang, apakah ia sedang bahagia, bingung, atau sedih. Kesan awal kita pada sesorang sering didasarkan perilaku non verbalnya, yang mendorong kita untuk mengenalnya lebih jauh.Secara sederhana, pesan non verbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata, mencakup semua rangsangan [kecuali rangsangan verbal] dalam suatu setting komunikasi, dan bermakna bagi orang lain.
  Dilihat dari fungsinya, perilaku non verbal mempunyai beberapa fungsi. Paul Ekman
menyebutkan lima fungsi pesan non verbal, seperti yang dapat dilukiskan dengan perilaku
mata, yakni sebagai :
1. Emblem, gerakan mata tertentu merupakan simbol yang memiliki kesetaraan simbol verbal.    Kedipan mata dapat mengatakan, “Saya tidak sungguh-sungguh”.
2. Ilustrator. Pandangan ke bawah dapat menunjukkan depresi atau kesedihan.
3. Regulator. Kontak mata berarti saluran percakapan terbuka. Memalingkan muka
                      menandakan ketidaksediaan berkomunikasi.
4. Penyesuai. Kedipan mata yang cepat meningkat ketika orang berada dalam tekanan. Itu
merupakan respons yang tidak disadari yang merupakan upaya tubuh untuk                                mengurangi kecemasan.
5. Affect Display. Pembesaran manik-mata [pupil dilation] menunjukkan peningkatan emosi.
 Isyarat wajah lainnya menunjukkan perasaan takut, terkejut, atau senang.
Oral Communication : Understatement and Exaggeration, Compliments,Silence, Voice Qualities.Understatemen merupakan kebiasaan mengecilkan persoalan. Sedangkan Exaggerate adalah pernyataan yang dilebih-lebihkan atau dibesar-besarkan. Seorang businessman dalam bernegosiasi dengan seoarng Jerman berkata, "I know it's impossible, but can we do it? " . Bagi orang Jerman pernyataan itu menunjukkan "tidak bisa dikerjakan". Namun bagi orang Amerika melihatnya "impossible" sebagai ada hubungan kuat dengan berkata "difficult"dan diasumsikan dengan adanya kecukupan sumberdaya dan komitmen untuk melakukannuya, alias "the job could in fact be done".
Compliments adalah ungkapan kata pujian atas diri seseorang, bisa dalam konteks
berkomunikasi atau sapaan akrab.Silence, mempunyai arti yang berbeda-beda dalam budaya yang berbeda. Di Jepang, diam bisa berarti "I don't like your idea," tetapi juga bisa berarti , "I'm thinking. Orang Mesir mengartikan diam dengan konsentrasi. Orang Yunani mengartikannya dengan penolakan.Kalau di Indonesia diam adalah bisa takut atau tidak mengerti samasekali.Voice Qualities adalah keras lemahnya suara dalam berkomunikasi. Terlalu keras dalam bersuara, lawan bicara bisa mengartikan pernyataan tersebut dengan tulus hati,sungguhsungguh atau malah bisa diartikan kasar.


Referensi
1. Locker, O. Kitty., Business and Administrative Communication, Mc. Graw Hill - The Ohio State University, USA,
2. Bovee, Courland L., Business Communication Today, Prentice Hall International, Inc. New Jersey
3. Mulyana, Deddy., Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Remaja Rosdakarya Bandung, Juni 2000 Copyright 2001 @ido priyono hadi
4.

Precious life student of Telkom Institut of Manajemen 2010

0 Response to "PENGERTIAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM BISNIS"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel